BERITA

Launching Kawasan Pondok Berdaya, Ketua MUI Sumbawa apresiasi penguatan ekonomi ummat berbasis Pondok

Kamis, 29 Februari 2024   HRS   79  

Sebagai ikhtiar tindak lanjut penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Pengelolaan Usaha Bioflok antara Pondok Al Ikhlas Sering dan Koperasi Konsumen Syariah (Kopsyah) BMT Insan Samawa, Komisi Pemberdayaan Ekonomi Ummat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabuapaten Sumbawa sebagai fasilitator kerjasama menyelenggarakan launching terkait program kemitraan tersebut. Program yang diberi tajuk "Pondok Berdaya" ini di-launching di Aula Pondok Al Ikhlas, Sering pada Senin pagi, 26 Februari 2024.

Hadir dalam agenda tersebut Ketua MUI Sumbawa, Dea Guru Syukri Rahmat, M.M.Inov., Ketua Yayasan Darul Ikhlas, Ketua Pengurus Kopsyah BMT Insan Samawa yang juga Ketua KPEU MUI Sumbawa, Konsultan Ahli Bioflok Nila yang juga Ambasador Kementerian Pertanian RI, Muslimin S., serta hadir Ketua Forum Koordinasi Pondok Pesantren (FKSPP) Sumbawa, DGH Syihabuddin, Pengurus Dekopinda Sumbawa, Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbawa serta beberapa perwakilan pondok pesantren se-Kabupaten Sumbawa.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Darul Ikhlas yang mengelola Pondok Al Ikhlas Sering, Dea Guru L. Mahmud A. Majid mengucapkan rasa terima kasih atas inisiasi pondok berdaya yang diawali di Pondok Al Ikhlas Sering. "Alhamdulillah kemitraan pengelolaan Bioflok Penggemukan Ikan Nila di area pondok kami sangat solutif mengingat sebelumnya program bioflok lele yang sudah berjalan mandeg, sehingga dengan intervensi Kopsyah BMT Insan Samawa dan konsultan ahli Bioflok Nila diharapkan mampu memproduktifkan kembali sarana hibah yang telah diberikan pemerintah kepada kami." Syukur DG. L. Mud yang merupakan sapaan akrab beliau.

Kemudian pada paparan sambutannya, Ketua MUI Sumbawa, DG. Syukri Rahmat, M.M.Inov. merespon positif atas inisiasi KPEU MUI Sumbawa memfasilitasi kemitraan bioflok untuk menghadirkan Pondok Berdaya. "Penting pemberdayaan ekonomi berbasis bagi peran untuk keberhasilan dan konsistensi penguatan ekonomi ummat. Selain itu sudah saatnya ummat Islam menjadi subjek dalam aktivitas ekonomi, sehingga tidak melulu menjadi objek ekonomi yang berdampak pada mudahnya ummat Islam diperalat pihak berkepentingan. Dan terakhir yang tidak kalah penting adalah sudah saatnya pondok pesantren bangkit dan mandiri kekuatan ekonominya sehingga ke depan diharapkan dapat menjadi corong penguatan ekonomi ummat ." Harap Dea Guru Cuk sapaan akrab nya.

Pada sesi sambutan terakhir, paparan disampaikan Ketua Pengurus Kopsyah BMT Insan Samawa, Rai Saputra, SIP. Dalam sambutannya, Rai yang juga Ketua Dekopinda Sumbawa mengajak setiap pihak untuk berkolaborasi memperkuat ekonomi syariah di Tana Samawa. "Salah satu ciri khas ekonomi syariah adalah akad syirkah, yakni kolaborasi potensi baik potensi modal, skill, sarana prasarana dan jaringan beberapa pihak dalam satu projek, untuk mengikhtiarkan hasil yang dibagi sesuai porsi pelibatan dalam usaha." Jelas Rai.

"Dalam skema bioflok penggemukan Nila yang sedang kami ikhtiar kan ini, kami sebagai lembaga keuangan syariah yang memiliki modal, berkontribusi dana untuk upgrade kolam bioflok yang dirancang oleh konsultan ahli rekanan kami sesuai hasil analisis berdasarkan pengalamannya. Adapun pondok pesantren dalam hal ini memiliki kontribusi lokal, sarana inti bioflok dan tenaga pengelola. Pelibatan ketiga pihak ini dengan hajat untuk meraih hasil maksimal guna perolehan bagi hasil yang maksimal menjadi kekuatan dari pola syirkah. Persentase akan disesuaikan berdasarkan kontribusi misal untuk pondok 60% yang total mengkawal di lapangan, pemodal 30% karena ada resiko kegagalan dan konsultan ahli peroleh 10% sebagai tenaga pendamping. Semua pihak akan berjibaku mensukseskan projek dengan harapan peroleh bagi hasil maksimal. Di situlah sentuhan keadilan dan produktivitas ekonomi syariah menuntun para pelaku atau subjeknya." Lanjut Rai.

Setelah tiga pemapar menyampaikan sambutannya, agenda launching dilanjutkan dengan pemaparan oleh Konsultan Ahli Bioflok Nila. Muslimin mencoba mengurai aspek positif beternak ikan Nila dengan skema Bioflok. "Metode bioflok sebenarnya teknologi yang memudahkan penggemukan Ikan Nila dengan mode efisiensi pakan, bahkan bisa berhemat pakan hingga 30% dari bobot ikan, kemudian metode bioflok juga dapat menghasilkan ikan Nila dengan kualitas daging ikan yang lebih enak dibandingkan ikan Nila basis budidaya konvensional, sehingga potensi laku di pasar lebih menjanjikan serta metode bioflok lebih memudahkan pembudidaya karena tidak banyak menggunakan lahan dan pola pergantian air juga tidak seintens pola budidaya ikan skema konvensional. Dengan kemudahan tersebut pasar Ikan Nila yang cukup besar di Pulau Sumbawa akan sangat potensial disuplai jika ke depan ada pondok berdaya lainnya yang juga bisa dibentuk biofloknya seperti layaknya yang ada di Pondok Al Ikhlas Sering ini" Terangnya.

Menanggapi paparan para pemateri, Dea Guru Haji Syihabuddin selaku Ketua FKSPP Sumbawa sangat respek dengan inisiasi pondok berdaya. Bahkan diharapkan ada pondok pesantren lain yang bisa disupport kemandirian ekonomi nya oleh Kopsyah BMT Insan Samawa dengan difasilitasi KPEU MUI Sumbawa. "Harapan kami tidak hanya wilayah tengah saja seperti pondok Al Ikhlas yang bisa mensuplai kebutuhan Nila di wilayah tengah Sumbawa, tapi ke depan juga ad pondok berdaya lain seperti wilayah timur, barat dan selatan yang mampu menopang kebutuhan Nila di Sumbawa, sehingga betul betul lahir pondok berdaya dalam ekonomi dan mandiri dalam tata kelola keuangan nya." Harap DGH Syihabuddin.

Di penghujung acara dirangkaikan agenda diskusi ringan yang membahas kemungkinan komoditas lain yang bisa disupport koperasi syariah selain ikan, misalnya beras atau daging. Kemudian di sesi penutup adalah launching kawasan Pondok Berdaya dengan penebaran bibit Nila secara simbolis oleh Ketua MUI Sumbawa, Ketua FKSPP Sumbawa, Ketua Yayasan Darul Ikhlas, Ketua Kopsyah BMT Insan Samawa dan dari Dekopinda Sumbawa.

  • Share on :

  • Berita Lainnya
  • Road show final bimtek manajemen & pembuatan laporan keuangan, Dekopinda sekaligus launching SimakkKop bersama Diskoperindag dan UKM Sumbawa

    Setelah road show bimbingan teknis (bimtek) manajemen syariah dan pembuatan laporan keuangan untuk gerakan koperasi di wilayah timur dan barat Sumbawa, pada Kamis, 14 Maret 2024 bertempat di Aula Diskoperindag dan UKM Sumbawa, Dekopinda bekerjasama dengan Bidang Koperasi Diskoperindag dan UKM kembali menyelenggarakan bimtek laporan keuangan untuk gerakan koperasi di wilayah tengah Kabupaten Sumbawa. Agenda yang sekaligus dirangkaikan dengan launching Sistem Manajemen Akuntansi, Keuangan Koperasi (Simakk Kop) oleh Kepala Diskoperindag dan UKM yang diwakili Sekretaris Dinas.

    Realisasi Permodalan Syariah, Kopsyah BMT Insan Samawa dan LPDB Kemenkop & UKM melakukan Penandatanganan Akad Mudharabah

    tas ikhtiar yang telah dilakukan sejak tahun 2019 mengakses permodalan syariah dari Lembaga Penyaluran Dana Bergulir Kementerian Koperasi dan UKM (LPDB-KUMKM) Indonesia, pada Senin, tanggal 25 Maret 2024 Koperasi Konsumen Syariah (Kopsyah) BMT Insan Samawa akhirnya melakukan penandatanganan akad pembiayaan syariah (Mudharabah) dengan Pihak LPDB-KUMKM sebagai respon realisasi atas pengajuan Kopsyah BMT Insan Samawa. Penandatanganan dilakukan di Kantor Notaris Iden Yustisia M, Kn. yang dihadiri jajaran pengurus dan manager beserta pasangan dan Kepala Subdivisi Pembiayaan Syariah disaksikan oleh pihak legal LPDB-KUMKM di hadapan notaris.

    Selenggarakan Bimtek Manajemen dan Keuangan, Dekopinda Sumbawa Road show Penguatan Gerakan Koperasi di Timur dan Barat Sumbawa

    Untuk menyelenggarakan fungsi pendidikan dalam rangka penguatan kapasitas koperasi, Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Sumbawa bekerjasama dengan Diskoperindag dan UKM Sumbawa selenggarakan bimbingan teknis (bimtek) manajemen dan keuangan untuk gerakan koperasi di Sumbawa. Agenda yang diselenggarakan pada Selasa, 27 Februari 2024 berlokasi di KUD Kita Kecamatan Plampang untuk bimtek bagi Gerakan Koperasi mencakup wilayah timur dari Maronge hingga Empang, serta pada tanggal 29 Februari 2024 untuk gerakan koperasi wilayah Barat mencakup koperasi dari Utan hingga Alas Barat.